Madrasah Diniyah Al Kamal atau biasa disingkat dengan MADINA merupakan institusi yang secara khusus menangani pendidikan santri Pondok Pesantren Terpadu Al Kamal dengan kajian ilmu-ilmu keagamaan.

Madrasah Diniyah Al Kamal, secara umum dibagi menjadi dua tingkatan pendidikan. Pertama, adalah tingkat Ula. Santri yang belajar pada tingkatan ini adalah santri-santri yang belajar pada jenjang MTs dan SMP atau yang sederajat pada sekolah formal. Kedua, tingkatWustho. Santri yang belajar pada tingkatan ini adalah santri setingkat MA/SMK/SMA atau yang sederajat dengan masa belajar 3 tahun untuk masing-masing tingkatan.

Secara umum, materi yang  berikan relatif sama, yang membedakan adalah kitab pegangannya. Diantara materi yang diberika adalah: Al Qur’an, Hadits, Fiqih, Ushul Fiqih, Tauhid, Nahwu, Shorof, Akhlaq, kuliyah umum, dan bimbingan baca kitab.

Adapun kitab-kitab yag digunakan untuk tingkatan Ula kelas I diantaranya: Aqidah Al Awam, Sifa’ul Jinan, Akhlaq Lilbanin, Awamil Jurjani, Imla’, dan Khot serta mabadi al Fiqhiyah I. Kelas II : Aqidah Al Islamiyah, Jurumiyah, Qowa’idul I’lal, Akhlaqul Lilbanin II, Mabadi al Fiqhiyah II & III dan Al Amtsilah al Tasrifiyah. Kelas III : Taisirul Kholaq, Jawahir al Kalamiyah, Al Amriti, al Kaelani dan fiqh al Wadih,  dan pelajaran – pelajaran keagamaan pesantren lainnya.

Sedangkan untuk tingkatan Wustho diantaranya adalah, Kelas I : al Sanusiyah, Al Fiyah Ibnu Malik I, Fat’hul Qorib,at Tibyan I dan Mustholahul Hadits. Kelas II : Qomi’ At Tughyan, Alfiyah Ibnu Malik II, Qowa’idul I’rob, at Thibyan II, dan Mustholahul Hadits II. Kelas III : Tafsir Jalalain, Tafsir Al Fatihah, Riyadus Sholihin, Qowa’idullughoh, dan as Sulam. 

Selain tingkatan Ula dan Wustho, ada juga kelas khusus yang biasa disebut Wustha Khos. Yakni program/kelas khusus, yang diperuntukkan bagi santri yang belajar di yang melanjutnkan dari tingkatan Ula ke tingkat Wustha. Kekhususan tersebut dimaksudkan sebagai pendalaman materi  pendidikan agama yang diberikan di madrasah dengan pemberian materi pendidikan agama dalam bentuk kitab kuning. Metode belajar di kelas ini lebih menekankan kemandirian  kepada kajian beberapa kitab kuning dan penguasaan bahasa baik Arab maupun Inggris. Mengenai materi yang diajarkan sama dengan tingkatan madrasah aliyah yaitu Bahasa Arab dan Bahasa Inggris, Fiqih, hadits, Akhalaq, Tauhid, Tasawuf, dan lain-lain. Hanya saja metode belajar di kelas ini lebih menekankan kemandirian  kepada kajian beberapa kitab kuning.

Adapun materi yang diberikan selain  tersebut diatas ditambah dengan kitab ; al Mu’in al Mubin, Kifayatul Akhyar, Fiqih Al Sunah, Subulus Salam, Nailu al Authar, Tafsir Al Maroghi, Ilmu Ushul Fiqih dan Mabahis fi Ulumil Qur’an. 

Dewan Asaatidz

Madrasah Diniyah Al Kamal mempunyai dewan asaatidz/pengajar yang sangat profesional dengan jumlah kurang lebih 50 orang dengan kompetensi ilmu-ilmu agama yang sangat mumpuni. Sebagian besar dari jumlah tersebut, merupakan alumni Pondok Pesantren Terpadu Al Kamal sendiri. Selain asaatidz yang murni berlatar belakang pondok pesantren, Madrasah Diniyah Al Kamal juga didukung oleh beberapa asaatidz lulusan sarjana, magister, maupun doktoral.