Gelar Megah Haul Masyayikh 2024, Ribuan Jamaah Lantunkan Selawat Dan Manaqib
Alkamalblitar.com- Sabtu pagi, 20 Januari 2024 Pondok Pesantren Terpadu Al Kamal menggelar acara haul masyayikh 1445 H. Acara ini digelar dengan megah di halaman sekitar pesantren dan dihadiri lebih dari 4.000 jamaah dari berbagai kalangan. Melibatkan Polres Wonodadi, Ketua Pengurus Toriqah Kabupaten dan Kota Blitar, Dr.KH. Hasyim Jalal, para habaib, masyarakat, wali santri, jajaran dewan asatidz-asatidzah, segenap alumni pesantren dan siswa-siswi instansi pendidikan yang ada di bawah naungan yayasan Al Kamal.
Haul merupakan sebuah tradisi kirim doa untuk para penggede pesantren yang telah berperan sebagai wasilah pencetak kader-kader intelektual Islam masa sekarang. Dilihat dari perspektif pendidikan, haul berfungsi sebagai sarana untuk mengajari para santri tentang sebuah pengabdian, penghormat, dan bentuk keta’dziman terhadap para pengajar yang telah mendahuluinya. Hal tersebut dapat diimplementasikan dengan cara mendoakan dan memohonkan maghfirah kepada Allah SWT. serta menerapkan ilmu yang diperolehnya. Selaras dengan hal itu, haul juga merupakan salah satu cara untuk menjalin tali silaturrahmi antar keluarga besar pesantren.
Haul Pondok Pesantren Terpadu Al Kamal kali ini diisi dengan pmbacaan manaqib Syekh Abdul Qadir Al Jailani oleh Jamaah Al-Khidmah dari Kedinding, Surabaya. Dilansir dari NU online, manaqib merupakan acara pembacaan biografi seorang tokoh ulama dengan tujuan meneladani kisah tokoh tersebut, sebagai bentuk tabarukan, juga wujud cinta terhadap tokoh yang dibaca. Berbagai rangkaian acara telah dilaksanakan dengan sempurna, para jamaah turut mentadaburi dengan perasaan penuh khidmah.
Menjelang penghujung acara, Musyrif Ma’had, Dr.KH.Asmawi Mahfudz M.Ag menghaturkan ucapan terima kasih kepada seluruh jamaah yang telah berkontribusi dalam acara haul hari ini. Di samping itu, acara ditutup dengan mau’idhoh hasanah yang disampaikan oleh Dr.H.Abdur Rasyidin M,Fil.l. dari Majelis Al Khidmah Kedinding, Surabaya. Beliau menuturkan bahwa dalam kitab manaqib sudah disebutkan ada 3 golongan orang yang akan menerima syafaat diantaranya, orang yang sezaman dengan nabi (sahabat), orang yang tergabung dalam baiat toriqot qodiriyah, dan orang yang cinta kepada nabi. “Para santri itu mengikuti para masayikh, pendiri pesantren yang sudah meninggal. Ini yang harus dirawat dan dijaga, nilai-nilai ini yang harus dipertahankan oleh para santri. Santri jangan hanya cukup mendoakan orangtuanya, tetapi disertai juga dengan ziarah ke makam kiai-kiai yang sudah almarhum (tawasul) agar mendapat ilmu manfaat dan barokah,” pesan beliau kepada para santri. Haul ini juga disertai dengan sambangan akbar untuk seluruh santri PPTA yang diselenggarakan setelah selesainya acara. (Yiunma.red)