Alkamalblitar.com- Haflah Al-Wida’  2018 sudah bukan lagi mimpi semata, melainkan telah menjadi realita pada Ahad, 6 Mei 2018. Haflah Al-wida’  kali ini mewisuda 276 santri, dengan menghadirkan Prof. Dr. Ahmad  Zahro sebagai penyampai mauidhoh hasanah, dan dihadiri oleh lebih dari 1.500 tamu undangan, yang terdiri dari wali santri, keluarga pondok, dan asatidz ma’had.

Acara diawali dengan lantunan salawat dari grup salawat Alfa Shola, kemudian dibuka secara resmi oleh pembawa acara yaitu Ande Nur Hidayatulloh dan Ibnu Musyaroful Anam dengan bacaan Q.S Al-Fatihah. Acara berlanjut dengan pembacaan ayat-ayat Al-quran oleh Ust. Khoirul Anwar, S.H dan pembacaan tahlil yang dipimpin oleh Dr. KH. Asmawi Mahfudz, M.Ag. Setelah itu, Ust.Ahmad Minannurohim, S.Pd. naik ke podium untuk membacakan nama-nama wisudawan/wisudawati Pondok Pesantren Terpadu Al-Kamal 2018 dan santri-santri yang berprestasi pada madrasah diniyah serta ujian akhir bahasa. Mereka menerima penghargaan yang diserahkan oleh KH. Ahmad Hasannudin, S.HI.

Seusainya pembacaan nama wisudawan/wisudawati dan santri yang berprestasi, acara dilanjutkan dengan penyampaian sambutan-sambutan. sambutan yang pertama adalah dari perwakilan kelas 1&2 yang disampaikan oleh Zesi Fitrotul dari kelas 2 Ula dengan berbahasa Arab, lalu dari perwakilan kelas 3 yang disampaikan oleh Iqbal Choirul Burhani dari kelas  3 Wustho MDK dengan berbahasa Inggris, selanjutnya sambutan dari perwakilan wali santri yang diwisuda, yaitu oleh Bpk. Drs. Mashudi wali dari Abdur Rosyid Hasan, dan M. Tsabiqul Fikri, kemudian sambutan dari musyrif ma’had yang disampaikan oleh KH. Ahmad Hasannudin dan yang terakhir adalah penyampaian mauidhoh hasanah.

Pada saat penyampaian mauidhoh hasanah ini, Prof. Zahro banyak memberikan motivasi kepada para santri yang baru saja lulus. Diantaranya motivasi yang diberikan, sopo sing pengen sukses, kudu wani rekoso (siapa yang menginginkan kesuksesan harus berani sengsara). Prof. Zahro’ juga menghimbau kepada seluruh santri agar tidak menikah dulu sebelum lulus S1. Karena menurut beliau, sarjana dan lulusan SMA/MA akan berbeda metode dalam mendidik anak nantinya. Acara Haflah Al-wida’  diakhiri dengan doa oleh KH. Mahfudz.[tats.red]