Pelantikan BEM Ma'had 'Aly dan Kajian Ilmiah Mahasantri
Alkamalblitar.com- Setelah menjabat selama 2 periode, Badan Eksekutif Mahasantri Ma’had ‘Aly Ashabul Ma’arif (BEM MAAM) Pondok Pesantren Terpadu Al-Kamal melantik pengurus barunya pada malam hari ini, Kamis (24/02). Pada acara pelantikan ini juga digelar kajian ilmiah oleh Rendra Setiawan, S.E dengan mengusung tema “Peran Generasi Muda Di Era Pasca Milenial”. Acara yang dilangsungkan di GOR PPTA ini dihadiri oleh pengasuh pondok, asatid Ma’had Aly, serta santri Ma’had Aly.
Acara pelantikan yang dipandu oleh Milda Nafi’ah ini diawali dengan lantunan sholawat dari tim hadrah  Alfashola. Lantas membaca istighosah bersama di bawah pimpinan Ust.Abu Sofyan Alkhusaini. Prosesi pelantikan dilangsungkan usai istighosah, berupa rangkaian pembacaan surat keputusan direktur MAAM tentang penugasan BEM MAAM masa Khidmah 2022—2023, pengambilan sumpah, dan penyerahan bendera MAAM sebagai simbolis serah terima jabatan dari presiden BEM domisioner, Risko Prasetyo, kepada presiden BEM terlantik, Muhammad Tuhfatul Ashari. Setelah semua prosesi terlaksana, acara berlangsung dengan sambutan dari pengasuh pondok, KH.Ahmad Hasanudin, S.HI.
“Kalau tidak bisa mengharumkan nama pesantren, paling tidak jangan sampai merusuhi nama pesantren. Begitu juga sebagai BEM Ma’had ‘Aly, kalau tidak bisa membantu, setidaknya jangan merepotkan. Harapan saya BEM baru ini lebih semangat, lebih hidup, dan bisa melaksanakan program-programnya.” Tutur KH.Ahmad Hasanudin, S.HI.
Sesi kajian ilmiah dilaksanakan pada akhir acara, dan berlangsung secara meriah. Para mahasantri ikut aktif mengungkapkan pendapatnya ketika diberi kesempatan oleh moderator, Abdullah Bagas Pamungkas. Pada akhir sesi kajian ilmiah, Bapak Rendra memberi nasehat, “Cobalah dan beranilah keluar dari zona nyaman ini untuk menggali ilmu pengetahuan dari situlah teman-teman bisa melihat situasi tahta sosial, tatanan sejarah, dan lingkungan sekitar. Karena memang di pondok itu yaa..nyaman, tapi begitu-begitu saja. Kalian tidak akan kemana-mana kalau tidak keluar dari zona nyaman bernama pondok ini.”(Tat’s.red)