Sarasehan Sambung Silaturahim Keluarga Besar PPTA
Alkamalblitar.com- Salah satu kesunnahan di bulan Ramadhan adalah menjalin silaturahim dengan sesama. Sering kali direalisasi dengan bukber (buka bersama). Keluarga besar PPTA tahun ini tidak mengadakan bukber, namun diganti dengan sarasehan usai melaksanakan salat tarawih pada Sabtu, 16 April 2023. Pada sarasehan kali ini pun tidak hanya acara makan-makan saja, melainkan sebuah forum menyampaikan aspirasi dari berbagai lembaga di lingkungan Al Kamal. Acara sarasehan digelar di Aula Hidayati Mahmud (HM), dan disiarkan langsung di kanal Youtube PPTA. Turut juga dihadiri oleh Camat dan Kapolres Wonodadi, kepala sekolah di lingkungan PPTA, asatid dan dzurriyah pondok.
“Terkadang masyarakat memandang Al Kamal itu sugeh (kaya). Ada juga yang memandang Pondok Al Kamal sebagai pondok yang ketat. maka dari itu saya nyuwun (meminta) prespektif panjenengan supaya acara ini tambah gayeng.” Tutur Dr.KH.Asmawi Mahfudz, M.Ag usai memperkanalkan jajaran ketua berbagai lembaga dan unit di lingkungan pondok. Lantas selanjutnya acara  berlangsung dengan penyampaian sudut pandang beberapa kepala lembaga dengan dimoderatori oleh Ust.Moch.Khoirul Umam, S.Pd.
“Corak kepengurusan dan santri yang diurusi sangat berbeda dari awal kedatangan saya ke Al Kamal hingga saat ini. Sebagai santri yang menemui 3 generasi pengasuh Al Kamal, saya menyimpulkan bahwa Al Kamal sangat menjaga hubungan antara ulama dan umara.” Ucap Ust.Masyhar Alvi Asnawi Syahied, M.Pd, ketua pengurus pusat PPTA, pada kesempatannya malam hari itu. Selain beliau, Bapak Aripin, S.Pd, M.A, kepala MAN 3 Blitar, dan Bapak Drs.Kustiono Hadi, kepala sekolah SMK Al Kamal, juga H.Fauzi sebagai perwakilan masyarakat dan Agus Abdurrahman Fauzi Sholeh, sebagai perwakilan keluarga, dan Camat Wonodadi, Bapak Tunggul Adi Wibowo, S.SPT, MM. juga menyampaikan sepatah dua patah kata tentang Al Kamal.
“Pondok Alkamal telah menunjukkan dedikasi dan kiprah yang luar biasa bagi masyarakat. Tentunya semua itu tidak lepas dari doa-doa para guru, masyayikh dan mayarakat. Kami hanya berpesan, kurang lebih ada 14 pondok di Wonodadi, dan Al Kamal sebagai pondok yang tertua agar dapat bersinergi dengan semua pondok yang ada. Kalau pondok dan ulamanya sudah gayeng bareng-bareng maka masyarakat juga merasa aman. Harapannya nanti dengan adanya pondok ini melahirkan pejuang agama Islam dan menjadi pemimpin ke depannya.” Tutur Bapak Camat.(Tat’s.red)