Oleh: Zunaidi Abbas Bahria, S.H*
Tidak ada satu makhluk pun di dunia ini yang sanggup menjamin keberlangsunngan rizki mahhluk lainya. Hanya Allah yang mampu melakukan hal tersebut. Dia tahu betul apa yang di butuhkan makhluk-Nya. Dia tidak menciptakan satu makhluk hidup pun untuk hidup di dunia ini tanpa memperoleh rizki.
Jaminan rizki yang di janjikan Allah kepada makhluk- makhluk-Nya bukan berarti tanpa dengan usaha. kita Harus yakin yang menjamin itu adalah Allah yang menciptakan makhluk hidup serta hukum hukum yang mengatur makhluk dan kehidupanya.
Pada suatu hari nabi sulaiman as ingin mengetahui bagaimana Allah SWT. memberikan rizki kepada mkhluk-Nya di dunia ini. Sehinga untuk membuktikanya, kepada seorang semut, seberapa Allah memberikan rizki kepadanya dalam satu tahun. Semut menjawab bahwa ia memperoleh rizki sebesar kepalan tangan sang nabi.
Mengetahui hanya sebesar itu rizki yang di peroleh semut tersebut, rasanya sangat mudah bagi nabi sulaiman untuk memberikanya. Sehinnga nabi sulaiman membuat kesepakatan dengan semut untuk mau masuk kedalam sebuah botol yang di isi dengan sebuah makanan sebesar sekepal tangan nabi sulaiman, dan semut setuju. Maka botol pun ditutup rapat dan di simpan di tempat yang rapi. Setahun kemudian nabi mendatangi semut. Ketika membuka botol tersebut, ternyata semut hanya makan sebagian saja dari makanan tersebut. Nabi sulaiman hanya heran dan bertanya kenapa makanan tersebut tidak dihabiskan. Bukankah semut sudah mengatakan bahwa rizkinya dalam setahun adalah sebesar satu kepal tangan nabi sulaiaman as.
Mendengar hal tersebut semut menjawab dengan tenang, “wahai Nabi yang mulia, memanag benar apa yang hamba katanakan. Bahwa hamba mampu memperoleh rizki dalam setahun sebesar kepalan tangan yang mulia. Namun ini terjadi saat hamba tidak berada di dalam botol ini. Dan pada saat itu, hamba sangat yakin Allah akan memberikan hamba rizki dan Dia tidak akan melupakkanku walaupun sedetik pun. Saya yakin Allah akan menjamin rizkiku. Namun kini hamba yang lemah ini terkurung dalam botolmu. Apakah kau bisa menjamin bahwa kau tidak akan lupa memberiku makan setelah satu tahun ? Apakah kau berani menjamin hidup dan rizkiku di tanganmu ?”
Mendengar jawaban semut tersebut, Nabi sulaiman pun terkagum. Kemudian bersujud mohon ampun kepada Allah dan melepaskan semut dari kurungan botol tersebut.
*Pengurus Markazy PPTA Departemen Pendidikan.