Oleh Afrizal Nur Ali (Ma’had Aly Ashabul Ma’arif). Setiap yang diciptakan tuhan mempunyai kekhasan, manusia diciptakan oleh tuhan juga mempunyai kekhasan dan sifat keabadian, kita sebagai manusia pasti sudah memahami sejatinya konsep awal dan akhir, yaitu suatu konsep bahwa segala sesuatu yang tercipta adalah mempunyai kekhususan dan keabadian. Dalam proses menuju keabadian, manusia mengalami fase kebinasahan, dengan binasa itu, manusia berubah secara fisik dan roh menjadi sesuatu yang layak untuk hidup abadi dalam suatu kehidupan akhir.
Tiada konsep reinkarnasi dalam agama islam, saya adalah saya, begitu anda adalah anda. Manusia tetaplah manusia dengan satu pribadi. Setiap pribadi mempertanggung jawabkan apa yang dilakukannya dalam kehidupan awal yaitu kehidupan didunia. Manusia tidak akan pernah bertukar pribadi,tidak hidup dimasa ini sebagai seseorang dan dimasa yang lain menjadi seseorang lain atau menjadi hal yang lain
Jika manusia telah tercipta maka engkau adalah abadi tak terganti dan tak berubah, maut tidaklah menghilangkan sedikitpun jejak kebaradaanmu bagi allah-rabb semesta alam. Demikianlah konsep manusia dalam mengenal konsep awal, binasa dan akhir yang abadi. Dengan itu kita bisa membaca apa yang terjadi sesuatu dimuka bumi ini, alam semesta seisinya mempunyai timeline dan deadline untuk menuju kebinasahan dan berpindah kepada masa keabadian. Oleh karena itu mari kita isi sisa sisa kehidupan kita dengan suatu hal yang mana ditujukan untuk taat kepada allah, membuat banyak karya yang bermanfaat sebagai mana banyaknya adam dan hawa mereproduksi dan regenerasi keturunannya, memberikan sedekah dari peternakan lebah dan biji bijian seperti yang dilakukan oleh anwasy dari syits, membuat inovasi baru seperi yang dilakukan mahlail dengan kota kotanya, mengajarkan sesuatu yang bermanfaat seperti yang dilakukan idris AS dengan kolamnya dan 30 lembaran sucinya. Dengan seperti itu maka hidup kita akan disibukkan dengan urusan kemaslahatan sehingga kita tidak akan pernah istirahat didunia dan tempat istirahat kita adalah surga.
Bapak kita tak lain adalah adam AS yang mana beliau dari bumi, diangkat kelangit dan kembali kebumi. Dari kejadian ini muncul filosofi dan kejadian yang menarik bahwa bapak kita nabi adam as tercipta dari tanah bumi, dengan berbagai karaketeristik tanah yang terdapat didalam bumi. Dari sekian banyak malaikat yang diciptakan allah yang diperintahkan allah untuk mengambil tanah bumi sebelum penciptaan adam, malaikat pencabut nyawalah yang berhasil membawa tanah bumi kelangit.
Allah telah menyebutkan dengan tegas bahwa tujuan bapak kita nabi adam as, yaitu untuk menegakkan system ritual untuk menyembah allah swt, selain itu tujuan penciptaan nabi adam adalah untuk mengelola apa pun yang berada dibumi. Allah menetapkan bahwa kehidupan adam berada dibumi dan ini merupakan ujian yang mana akan dipetik hasilnya nanti dihari akhir.
Penciptaan adam yang berada dilangit, didalam suatu ruang keindahan dan keabadian mengukir kesan mendalam bahwa pada manusia akan cita rasa seni dan keindahan, yaitu menghendaki keabadian. Keabadian adalah hal yang pasti bahwa semua manusia yang diciptakan allah adalah abadi. Keabadian manusia adalah fase akhir dari pengulangan kehidupan kembali yang dialami manusia setelah kematiannya.
Manusia tercipta dalam keadaam mati. Ia tersusun atas dua unsur yang terpisah, yaitu unsur materi tanah bumi dan unsur roh langit. Tatkala kedua unsur itu disatukan maka terlahirlah kehidupan yang seperti sekarang. Dan adapun yang disebut kematian adalah terpisahnya kedua unsur yaitu unsur fisik dan unsur roh spiritual.
Setiap manusia mengalami dua kali kematian dan dua kali kehidupan. Kematian pertama saat fisik dan roh masih terpisah dan kemudian dipersatukan untuk hidup didalam Rahim. Kematian yang kedua saat fisik didalam kubur, yaitu saat fisik dalam kubur dan roh ditempat lain. Beberapa riwayat mengatakan bahwa roh orang-orang yang beriman bertempat dilangit dan roh-roh orang yang memsekutukan allah berada dilautan.
Setiap unsur fisik tertentu adalah pasangan unsur roh tertentu yang tidak mungkin bertukaran, yang mana konsep reinkarnasi bertentangan dengan hal ini unsur materi fisik memiliki sifat-sifatnya tersendiri dan unsur roh spiritual memiliki sifat-sifatnya tersendiri. Dalam kehidupan, keduanya terpadu dalam dinamika pribadi manusia mengarungi kehidupan bumi. Hal ini merupakan fase ujian dalam menentukan tempat keabadian, apakah abadi dalam keindahan ataukan abadi dalam penderitaan, kenestapaan dan kesedihan.