Ngaji dan Ngabdi 23: Sinergitas Antar Lembaga
Salah satu hal terpenting dalam manajemen organisasi adalah menciptakan soliditas, kerukunan, kebersamaan antara pengelola Pondok Pesantren Terpadu al-Kamal. Karena soliditas adalah hal terpenting dalam membuat kekuatan sebuah lembaga, apalagi dalam lembaga tersebut dikelola oleh berbagai latar belakang manusia yang berbeda-beda, baik dari sisi ideologis, sosiologis maupun asal usul kedaerahan, maupun sejarah pendidikan masing-masing personal pengurusnya. Maka memaknai kemajemukan sebagai sebuah potensi kekuatan besar adalah keniscayaan, agar lembaga pesantren ini berjalan sesuai dengan koridor kultur berorganisasi yang sehat dan terukur. Ada pepatah arab berbunyi “ajri al-umura ‘ala idhlaliha” jalankan perkara menurut ekor-ekornya atau sesuai dengan bagian masing-masing.
Penting diketahui bahwa di tubuh organisasi al-Kamal diisi latar belakang manusia yang beragam, misalnya dari sisi afiliasi organisasi ada yang dari Nahdlatul Ulama, sebagai kelompok mayoritas, ada yang Muhammadiyah, ada yang kejawen, ada yang berasal dari LDII dan sebagainya. Dari sisi afilisasi partai politik ada yang berlatar belakang pilihan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Golkar, Partai Amanat Nasional, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Nasdem, Partai Gerindra, Partai Persatuan Pembangunan dan lain-lain. Dari sisi latar belakang pendidikan ada yang dari Universitas Umum, ada yang dari IAIN/UIN dan lain-lain. Dari sisi ekonomi juga beragam, tetapi kebanyakan diisi oleh praktisi pendidikan atau guru sehingga dari sisi kelas social ekonomi mereka kelas menengah. Dari sisi daerah juga beragam, terutama santri atau wali santri berasal dari berbagai wilayah di Nusantara yang mempunyai budaya yang berbeda-beda. Ada yang Jawa, Sunda, Madura, Aceh, Papua, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi atau Makasar dan sebagainya.
Dari keragaman ini, maka harus difasilitasi tawaran program-program lokal yang dapat menyatukan berbagai kalangan yang ada di Pesantren al-Kamal. Di antara program yang sudah berjalan dalam rangka menyatukan langkah para pengelola adalah acara Haul keluarga Besar Pondok Pesantren al-Kamal. Biasanya acara ini dikemas dengan majlis dzikir dan shalawat bersama jamaah al-Khidmah se Blitar Raya. Pelaksanaannya biasanya diambil pada pagi hari, yang dapat diikuti semua insan yang mengabdi di lingkungan PP al-Kamal. Sejak tahun 2017, program ini berjalan lancar yang selalu dihadiri tidak kurang dari 5000 an jamaah yang hadir, yang meliputi alumni, santri atau siswa, guru, kepala sekolah, keluarga pesantren, para muhibbin dan sebagainya. Masalah pendanaan dari pelaksanaan acara ini biasanya setiap unit lembaga dengan sukarela memberikan sumbangsihnya sesuai kemampuan lembaga, dan rata-rata biasanya sumbangan sebesar 3 juta rupiah. Hikmah diadakannya haul setiap bulan Februari ini dirasa sangat besar terutama menumbuhkan sifat kebersamaan antar lembaga yang ada, mulai MI, MTS, MA, SMK, SMP, madrasah diniyah, ma’had aly, KBIH, ketakmiran, lembaga bahasa, lembaga ekonomi dan masyarakat secara umum. Mereka akhirnya mempunyai komitmen bersama dalam membesarkan lembaga masing-masing dalam koordinasi Pondok Pesantren al-Kamal. Dengan program hail ini sedikit banyak memberikan pemahaman kepada para pejuang dan pengabdi al-Kamal tentang sejarah berdirinya lembaga, yang semuanya ada keterkaitan, hubungan emosional dan struktural, yang harus selalu diingat-ingat sebagai penghormatan kepada para pendiri pesantren, terutama kepada KH Manshur dan dhurriyahnya.
Berangkat dari program haul ini juga, akhirnya lembaga-lembaga sekitar mempunyai seragam bersama yang dipakai pada hari Jumat. Maka masyarakat Blitar dan sekitarnya ketika hari Jumat, kita akan mendapati para santri yang memakai seragam Yayasan Pondok Pesantren, bertebaran dijalan-jalan menuju ke lingkungan Pondok Pesantren al-Kamal. Juga dengan adanya seragam bersama ini pihak yayasan sendiri juga mempunyai sedikit pemasukan sebagai materi dasar operasional, misalnya untuk perbaikan fasilitas, santunan sosial, biaya haul dan sebagainya.
Selain kegiatan haul dan seragam, program lain yang telah dijalankan adalah selalu mengadakan rapat keoordinasi setiap tiga bulan sekali, yang diikuti oleh keluarga Pesantren dan pimpinan-pimpinan lembaga. Dalam rapat koordinasi ini dibahas tentang dinamika pengelolaan pendidikan di unitnya masing-masing, terutama ketika adanya program yang dapat disinergikan oleh semua unit lembaga yang ada. Misalnya tentang adanya kenakalan santri, liburan sekolah, acara wisuda siswa, haflah akhir sanah, harlah lembaga, doa Bersama, satgas penanganan covid 19, masalah saluran air, pembangunan, pemberdayaan guru dan lain sebagainya. Beberapa program koordinasi ini al-hamdulillah sekarang sudah efektif kita jalankan. Tinggal menutupi kekurangan-kekurangan sebagai sebuah keniscayaan pengelolaan lembaga yang mencerminkan adanya dinamisasi di dalamnya.
Selain itu juga sejak 2015, kita sudah bangun program kebersamaan dan silaturahim dengan adanya memberikan jadwal Khatib dan Imam Jumat kepada pimpinan-pimpinan lembaga. Penjadwalan khatib dan Imam Jumat di masjid Pondok Pesantren al-Kamal ini, akhirnya juga sebagai sarana efektif menjalin silaturahim non formal antara pimpinan lembaga. Memang pada awalnya imam dan khatib shalat Jumat di al-Kamal dahulu disi oleh keluarga pesantren dan masyarakat saja. Tetapi sejak beberapa tahun terakhir ini kita upayakan semua kepala sekolah atau madrasah juga dapat menyampaikan pesan-pesan keagamaannya kepada masyarakat dan santri pada umumnya. Akhirnya shalat Jumat di PP al-Kamal lebih inovatif, lebih bergairah, lebih berkualitas dari sisi penjadwalan dan materi yang disampaikan. Akhirnya Pendidikan tidak langsung untuk santri dan masyarakat ini, memberikan nuansa yang berbeda di banding jumatan di masjid-masjid yang lain, karena inovasi petugas jumatan yang kita selenggarakan.
Dari berbagai program yang kita dijalankan di atas, memang kadangkala menimpulkan respon yang berbeda-beda diantara masyarakat al-Kamal. Tetapi kita harus husnudhan bahwa-program kebersamaan ini semata-mata untuk mewujudkan kesolidan, koordinasi, silaturahim, ukhuwah antar sesama pengabdi, pengelola, dan pengurus maupun santri pondok pesantren. Demi mencapai cita-cita bersama mengantarkan para santri dan siswa mencapai tujuan pembelajaran dan pengajian yang menjadi harapan orang tuanya masing-masing. Selain itu kita mengamalkan dawuh Rasulullah “La tajtami’u ummati ala dhalalah” tidaklah persatuan umatku akan menjerumuskan dalam kesesatan. Artinya kebersamaan yang kita bangun bersama-sama antar elemen al-Kamal pasti akan menghasilkan kemanfaatan, keberkahan yang akan diperoleh di masa-masa yang akan datang, baik untuk pribadi, keluarga atau masyarakat pada umumnya. Aamiin.
*Penulis adalah pengasuh Pondok Pesantren Terpadu Al Kamal