Hukum Air Kumur yang Tertelan Saat Berpuasa

berkumur saat berpuasa
Pertanyaan :
Bagaimana hukum puasa orang yang saat berkumur dalam wudlu, sebagian air tertelan, batalkah puasanya?
(Abdul Aziz, Surabaya)
Jawab :
Jika berkumur dilakukan tanpa penyangatan (mubalaghah) maka tidak batal, karena berkumur adalah kesunnahan wudlu yang dianjurkan untuk tetap dilakukan, yang sehingga karena berkumur secara tidak sengaja ada air yang tertelan, maka diampuni. Sesuai dengan kaidah fiqh :

الرضا بالشيء رضا بما يتولد منه

“Rela dengan sesuatu, berarti rela dengan segala sesuatu yang muncul darinya”
Syara’ telah rela (yakni menganjurkan) terhadap perbuatan berkumur yang dilakukan oleh orang yang berpuasa, karenanya jika dari perbuatan berkumur tersebut muncul ketidaksengajaan tertelannya sebagian air kumur, maka syara’ pun rela (yakni dengan menghukumi tidak batalnya puasa).
Akan halnya, jika berkumur dilakukan dengan terlalu (mubalaghah), semisal dengan memutar-mutar air dalam mulut dengan sangat keras, lalu ada sebagian air tertelan, maka puasa menjadi batal. Karena bagi orang yang berpuasa, mubalaghah dalam berkumur tidak disunnahkan.

مغني المحتاج الجزء الثاني ص 157

( ولو سبق ماء المضمضة أو الاستنشاق ) المشروع ( إلى جوفه ) من باطن أو دماغ ( فالمذهب أنه إن بالغ ) في ذلك ( أفطر ) ; لأن الصائم منهي عن المبالغة كما سبق في الوضوء ( وإلا ) أي وإن لم يبالغ ( فلا ) يفطر ; لأنه تولد من مأمور به بغير اختياره ,

 Sumber: http://lbm.lirboyo.net/air-kumur-yang-tertelan-saat-berpuasa/

Tags : 

Share This :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *