Porsa merupakan agenda rutin tahunan yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Terpadu Al-Kamal. Porsa pertama kalinya di gelar sejak tahun 1997, yang mana pada waktu itu beberapa alasan didirikannya porsa adalah karena tidak adanya kegiatan yang mewadahi santri untuk menyalurkan bakat seni maupun kreatifitas serta bakat dibidang olah raga.
Pada tahun pertamanya, porsa dilaksanakan antar firqoh dengan memperebutkan piala bergilir musyrif ma’had. Pada waktu itu, firqoh di pondok Al-Kamal terbagi menjadi lima firqoh. Yaitu pertama, Firqoh Ibnu Sina (kamar putra bagian bawah). Kedua, Firqoh Al-Farabi (kamar bagian lantai atas masjid), dua firqoh ini sekarang menjadi satu yaitu Firqoh Al-Manshur. Ketiga, Firqoh Al-Aisyah (bertempat dirumah Ibu Hj. Siti Maswah), firqoh ini sekarang sudah tidak ada. Keempat, Firqoh Al-Munawarah (yang sekarang bertempat di ndalem KH. Ahmad Hasanudin, S.HI). Terakhir, Firqoh Al-Adawiyah (yang sekarang bertempat di ndalem Nyai Hj. Sumbulatin).
Pada Porsa pertama tersebut (1997) juara umum jatuh pada Firqoh Al-Munawarah. Dan kemenangan ini sekaligus menjadi awal yang baik bagi Firqoh Al-Munawarah untuk kemudian menjadi juara bertahan selama dua tahun kedepan yaitu hingga tahun 1999. Sehingga jelas bahwasanya piala bergilir tersebut menjadi piala tetap yang jatuh pada Firqoh Al-Munawarah.
Di tahun berkutnya yaitu 2000, porsa masih tetap menjadi agenda tahunan meski piala sudah tetap milik Firqoh Al-Munawarah. Pada tahun ini ada perubahan yang besar. Yaitu porsa bukan antar firqoh lagi, melainkan menjadi antar daerah (kota asal santri). Dari itu terbagi menjadi empat kelompok, pertama yaitu “Ikatan Santri Tulungagung” yang mereka menyebut dirinya IKSANTA. Kedua, ABS dengan kepanjangan “Association of Blitar Students”. Ketiga, HIKASARI dengan arti “Himpunan Keluarga Santri Kediri”. Terakhir, ASIA yaitu “Association of Santri Al-Kamal.
Ditahun ke-empat Porsa, ASIA dengan percaya diri merebut juara umum dengan mengalahkan IKSANTA, HIKASARI dan ABS. Meski dengan kuantitas 35 personil, tapi ASIA mampu menunjukkan bahwa mereka minoritas yang berkualitas. Sehingga memang pantas untuk menjadi juara. Akan tetapi di tahun berikutnya (2001), ASIA harus merelakan posisinya direbut oleh IKSANTA. Kali ini santri-santri asal Tulungagung unjuk kebolehan. Selanjutnya, nasib IKSANTA sama seperti ASIA. ABS berhasil menggeser IKSANTA dari puncak juara umum. Dan memastikan menjadi juara umum pada tahun 2002.
Di tahun berikutnya, ABS mau tidak mau harus mengakui keunggulan IKSANTA yang berhasil merebut kembali kejayaan dua tahun berturut-turut (2003-2004). Baru di tahun 2005, ABS mencoba untuk bersaing ketat dengan ASIA. Dan usaha itupun tidak sia-sia yang akhirnya mengantarkan ABS menjadi juara umum dengan selisih poin dengan ASIA hanya 2 poin!
Niat ABS untuk memperpanjang kemenangan di tahun berikutnya dapat terwujud dan memastikan tropi juara Porsa 2006 kembali ke pangkuan santri-santri Blitar. Hal ini sebagai langkah baik bagi ABS untuk terus mempertahankan gelar juara untuk porsa selanjutnya. Akan tetapi, lagi-lagi rival satu karisidenannya, IKSANTA, yang pada 2 tahun sebelumnya sempat terpuruk kini berhasil bangkit untuk menghentikan langkah ABS dan membuktikan santri-santri Tulungagung dapat meraih juara umum porsa ke-10 (2007). Kemenangan IKSANTA tersebut dapat dipertahankan oleh santri-santri Tulungagung hingga porsa ke-13 (2009).
Sebagai catatan, bahwa di tahun 2005 ke belakang, PORSA dan Taqriroh Al-Lughoh diadakan pada waktu yang berbeda. Baru di tahun 2005 ini, kedua agenda besar Pon Pes Terpadu Al-Kamal tersebut di gelar serentak hingga sekarang. PORSA pernah dirubah nama menjadi PRESENSI (Pekan Refleksi Seni Santri) pada tahun 2009 dengan alasan saat itu cabang olah raga ditiadakan dan hanya non-olah raga yang dilombakan. Akan tetapi hal ini hanya terjadi sekali saja. Dan di tahun berikutnya (2010), nama PRESENSI kembali ke PORSA dengan beberapa alasan yang salah satunya, dengan nama PRESENSI banyak alumni yang tidak tahu sehingga mereka mengeluh kepada pondok yang mana notabe PORSA juga melibatkan alumni.
Lanjut pada PORSA 2010, IKSANTA dibagi menjadi dua kelompok. IKSANTA UNITED dan IKSANTA CITY seperti halnya club bola di Eropa. Adapaun di tahun ini merupakan tahun yang istimewa buat HIKASARI yang mana hal ini sekaligus menjadi pertama kalinya santri-santri Kediri duduk di kursi juara umum. Akan tetapi baru menikmati juara sekali, HIKASARI harus merelakan gelar juara direbut ABS di tahun 2011. Dan di tahun ini pula (2011) menjadi tahun terakhir IKSANTA puasa juara. Yang mana mulai tahun 2012 sampai tahun kemarin (2015) IKSANTA dapat menguasai piala juara umum.
Sepanjang 4 kali juara (2012-2015), IKSANTA mengalami pemekaran kelompok. Di tahun 2012 sampai 2013, IKSANTA terbagi menjadi tiga, UNITED, CITY dan UCY. Lanjud pada tahun 2014, IKSANTA mempunyai keluarga baru, yakni IKSANTA CENTRAL dan sekaligus tahun pertama bagi COSACA (Community Santri Creative Al-Kamal) yang mana kelompok ini adalah gabungan dari Firqoh Al-Aisyah (bertempat di bangunan sebelah utara ndalem Nyai Hj. Sumbulatin) dan Firqoh Umar bin Khotthab (LKSA/bertempat di utara MAN Kunir lokal timur). Masih belum cukup dengan empat saudara, IKSANTA kembali menambah satu lagi, IKSANTA CORNER ditahun 2015. Akan tetapi bukan hanya IKSANTA yang mengalami pemekaran anggota, ABS juga membagi dirinya menjadi dua, ABS ASY-SYAMALI dan ABS ASY-SYARQI di tahun 2012 hingga sekarang. Dari empat kali juara yang diraih IKSANTA, rincian pertahunnya yakni, UCY juara tahun 2012. Di tahun selanjutnya 2013 adalah milik CITY dan disusul UNITED di tahun 2014 dan yang terakhir IKSANTA CENTRAL tahun 2015.
Di tahun 2016, tepatnya merupakan PORSA yang ke-20 ini akan diikuti sebanyak 10 kelompok. Yaitu, IKSANTA UNITED, CITY, UCY, CENTRAL dan CORNER, ABS ASY-SYAMALI dan ASY-SYARQI, HIKASARI, ASIA dan COSACA. Semua akan mulai unjuk keahlian masing-masing tepatnya pada HARI AHAD WAGE, 25 DESEMBER 2016. Dan tentunya bertempat di lokasi PONDOK PESANTREN TERPADU AL-KAMAL BLITAR. Itulah sejarah singkat dari PORSA PPTA mulai didirikan hingga sekarang yang dapat penulis ceritakan. Dan pastinya akan ada kejutan-kejutan yang akan datang di PORSA-PORSA berikutnya. So, don’t forget and stay istiqomah with Al-KAMAL. [M.K/Avd]