Alkamalblitar.com – Perguruan pencak silat sunan giri adalah oraganisasi beladiri yang berkembang diberbagai pesantren di Indonesia,yang didirikan oleh Gus Maksum dari Lirboyo padarr tahun 1985. Alasan beliau mendirikan pagar nusa ini yaitu karena banyaknya perguruan pencak silat yang sama sama berkembang di lingkup pesantren,jadi beliau berinisiatif untuk menyatukan semua perguruan tersebut dengan satu nama yaitu Pagar Nusa.
Perguruan pencak silat Pagar Nusa ini juga berkembang di Pondok Pesantren terpadu Al Kamal, dan pada 28 November 2019 ini Pondok Pesantren Terpadu Al Kamal mengadakan Milad pencak silat sunan giri ini yang kedua. Acara ini dimulai pukul 20.30 di Aula HM yang diikuti pengasuh Pondok Pesantren, pengasuh pencak silat, pembina pencak silat, pelatih pencak silat, pengurus Markazy dan seluruh anggota pencak silat pagar nusa Al Kamal.
Setelah pembukaan,dilanjutkan dengan qiro’at oleh anggota pencak silat. Dilanjutkan dengan sambutan dari Ustadz Bahruddin, Abah zein Muhammad dan Dr.K.H.Asmawi Mahfudz,M.Pd.I. Sambutan demi sambutan disampaikan oleh beliau, tak segan segan beliau memberikan motivasi kepada seluruh anggota pencak silat agar lebih giat, lebih semangat dan bersungguh-sungguh dalam mengikuti pencak silat pagar nusa ini.
Pencak silat ini sangat penting untuk ditekuni para santri, karena penggagas dari perguruan ini sendiri berlatar belakang dari para santri dan ulama’. Maka santri harus bangga dan semangat untuk mengembangkan perjuangan Ulama’. Selain sebagai sarana beladiri, pencak silat ini juga sebagai sarana instropeksi atau pengendalian diri, sebagai santri harus bisa membela diri dan juga mengendalikan diri agar tidak terjerumus ke hal-hal yang tercela. Tujuan didirikannya perguruan ini yaitu sarana iman dan taqwa kepada Allah SWT. Santri yang sudah bisa membela diri mereka maka perguruan Pagar Nusa inilah wadah yang tepat. Demikian ringakasan dari sambutan para petinggi perguruan pencak silat Pagar Nusa.
Setelah semua sambutan selesai, dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh para pengasuh dan dilanjutkan dengan do’a yang dipimpin oleh K.H Ahmad Hasanuddin. Acara tasyakuran ini berakhir pada pukul 22.00, sebelum semua santri kembali ke firqoh masing-masing , diadakan makan-makan bersama umtuk mempererat rasa persaudaraan. (Annisa)