
10
May 2022
0

Kedua tentara di atas berasal dari hati. Mereka adalah tentara-tentara yang tunduk pada hati sedangkan hati adalah pemimpinnya. Seandainya hati memerintahkan lisan untuk berucap tentulah lisan akan berucap. Seandainya ia memerintahkan tangan untuk memukul tentu tangan akan memukul. Seandainya kaki diperintah untuk berjalan tentu ia akan berjalan dan seluruh panca indera lima tunduk dan patuh kepada hati (Qolbu) sehingga ia hafal dan mengerti supaya para tentara itu tidak menuju pada kerusakan dan berimbas pada keadaan anak adam.
Terjemah:
Imam Al-Ghozali mengibaratkan manusia sebagaimana berikut. Badan manusia seperti negara. Tangan, kaki dan semua anggota badan adalah penduduknya. Syahwat (Keinginan) bak wali kotanya. Amarah adalah bala pertahanannya. Hati adalah rajanya dan akal adalah menterinya.
Terjemah;
Kenapa hati sebagai raja berkewajiban mengatur? Bukan hanya posisinya menjadi raja, bahkan lebih dari itu, syahwat (keinginan) yang merupakan wali kotanya cenderung mempunyai watak yang buruk, banyak bohongnya, bergelut dengan sesuatu yang tidak penting dan perilakunya berubah-ubah. Pelajuritnya yaitu berupa amarah terkadang condong pada perang, membunuh, mencuri dan lain-lain. Sehingga jika seorang raja tidak mengendalikan dan mengawasi mereka tentu kerajaan/negara itu akan hancur. Oleh karena itu seorang raja (Hati) hendaknya selalu bermusyawarah dan diskusi dengan menteri (akal) sehingga bisa mengkondisikan mereka dan menjadikannya sebab kebahagiaan didunia dan akhirat.
Terjemahan:
Terjemahan:
Terjemah:



