100 Hewan Segera Punah, Termasuk Badak Jawa

Terancam punah

Sebanyak 8.000 ilmuwan konservasi yang tergabung dalam International Union for the Conservation of Nature (IUCN) menyerukan pada dunia, untuk segera mengambil langkah-langkah penyelamatan konservasi. Jika tidak, 100 spesies hewan akan punah dalam waktu dekat, tahun 2020. Juga beberapa spesies tanaman dan jamur.
Penyebabnya, tak lain tak bukan adalah manusia. Meski di alam berlaku hukum survival of the fittest, yang kuat dialah yang selamat, kebutuhan manusia yang tidak terbatas atas sumber daya dan juga lahan meningkatkan tekanan pada hewan, juga tumbuhan.
Laporan yang dalam World Conservation Congress di Jeju, Korea Utara juga menyebut sejumlah penyebab yang membuat para binatang terusir dari habitat aslinya, juga tanaman dari tempat ia berpijak: populasi manusia yang meningkat, perkembangan kota, deforestasi, polusi, dan perubahan iklim.
Seratus hewan paling terancam di dunia itu berasal dari 48 negara berbeda. Di antaranya, saola, mamalia paling terancam di Asia Tenggara, yang dijuluki “unicorn Asia”. Populasinya makin menyusul, hanya sekitar puluhan saat ini.
Juga dua spesies badak asli Indonesia, Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) dan Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis). Jika Badak Sumatera baru membawa kabar baik saat bayi di penangkaran Juni lalu, populasi Badak Jawa lebih memprihatinkan. Jumlahnya hanya sekitar 35 ekor di Taman Nasional Ujung Kulon. Baca daftar lengkapnya di tautan ini.
Para ilmuwan memperingatkan, kepunahan spesies, apalagi secara massal sejatinya adalah peringatan bagi manusia. “Semua spesies punya nilainya di alam, demikian juga untuk manusia,” kata ilmuwan IUCN, Simon Stuart dalam rilisnya. “Meski nilai sejumlah spesies tak jelas pada awalnya, mereka punya kontribusi dengan caranya sendiri untuk menyehatkan alam.”
Ilmuwan lain, Ellen Butcher mengatakan, semua spesies yang nyaris punah itu punya keunikan dan tak tergantikan.
“Jika mereka punah, uang sebesar apapun nilainya tak akan mampu membawa mereka kembali. Namun, jika kita, manusia, mengambil tindakan segera, kita dapat memberi mereka kesempatan berjuang untuk bertahan hidup.”
Selain sebagai indikator “kewarasan” lingkungan, manusia punya tanggung jawab etis dan moral untuk menyelamatkan mereka. “Bahwa semua spesies sejatinya memiliki hak yang sama untuk hidup.” (adi)
Sumber: Daily Mail, Our Amazing Planet
 

Tags :

Share This :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *