Sakral, malam Jum’at 29 Desember 2016 bukan hanya menjadi malam yang angker bagi para santri Al-Kamal. Pasalnya pada malam tersebut diadakan serangkaian acara penetapan bahasa resmi atau yang lazim disebut dengan taqrirotul lughoh bagi seluruh santri Al-Kamal, terkhusus bagi para santri baru.
Penetapan bahasa yang bertemakan “Reach your future by english” ini diisi oleh Drs.H.Nur Akhlis, M.Pd seorang pegiat bahasa dari Pare, pendiri EECC (Effective English Conversation Course) sekaligus salah satu Dosen di STAIN Kediri. Beliau sudah lalulalang dalam dunia keorganisasian kebahasaan dalam fokus bahasa inggris.
Acara yang bertajuk seminar ini, diisi dengan materi kebahasan yang dibumbui dengan berbagi pengalaman yang dimix dengan motivasi oleh beliau Mr. Akhlis. “ Sekarang, orang bisa berbicara bahasa inggris itu udah enggak luar biasa, yang luar bisa itu kalo ada orang yang tidak bisa berbicara bahasa inggris.” Ujar beliau memulai seminar. Kata-kata itu mengundang sorak riuh dan tepuk tangan para peserta. Mr. Akhlis menegaskan para santri untuk menata niat dan menata komitmen dalam bebahasa, khususnya bahasa inggris. Karna dalam berbahsa membutuhkan lingkungan yang saling mendukung dan berkomitmen tinggi to speak English more and more.
Dalam seminarnya yang berjudulkan How do we learn English ? beliau menyampaikan bahwa “English is the intenational language, and almost every body in this world uses English when communicating each others”. Kesuksesan dalam belajar mengajar bahasa ada 6 faktor. The first is number of students, teachers professionalism, frequency of meeting, source of study, support from environment and the last is students intention. Sejatinya bahasa inggris itu adalah bahasa yang mudah jika dibandingkan dengan bahasa-bahasa asing lain seperti jepang, china, korea, dan Arab. Maka dari itu beliau berpesan kepada para audiences untuk tidak takut dalam berbicara menggunakan bahasa inggris. Santripun tidak dituntut dalam penggunaan tenses yang benar. Karna modal speaking adalah practice more and more. Karena ada istilah “master tenses cant to speak”. Beliau berkata demikian karna dilapangan memang bayak ahli tenses yang sulit dalam berbica menggunakan bahasa inggris. “kuncinya adalah praktek dan perbanyak vocab. Karna kalo kita ga punya vocab kita mau bicara apa ?” ucap beliau menegaskan.
Kesakralan malam ini makin terasa dengan adanya Pengesahan bahasa resmi yang disahkan langsung oleh pengasuh pondok pesantren terpadu Al-Kamal, Dr. KH. Asmawi Mahfudz, M.Ag. dilanjutkan dengan pengucapan janji yang dipimpin langsung oleh departemen bahasa markaz dan diikuti oleh seluruh lapisan santri Al-Kamal. Kesakralan semakin menjadi dengan adanya tanda tangan massal yang dilakukan seluruh lapisan pondok pesantren yang dimulai dengan tandatangan ketua pondok, disusul oleh seluru markaz dan mahad aly hingga seluruh santri. Ini merupakan inovasi baru yang ada dalam rangkaian acara penetapan bahasa pondok pesatren terpadu Al-Kamal.
Acara berjalan dengan lancar dan khidmat. Diutup dengan doa yang dipimpin langsung oleh pengasu pondok pesantren terpadu Al-Kamal, dan ramah tamah.
Ini merupakan awal bagi para satri dengan semangat panas liburan dan motivasi serta pelajaran yang diberikan dalam acara ini yang menjadi suplemen bagi mereka untuk menjaga konsistensi dalam menggunakan bahasa resmi yang memang sudah menjadi kewajiban bagi seluru santri Al-Kamal.[Gifar.Red]