Alkamalblitar.com- Sebagai salah satu pondok pesantren yang menggunakan bahasa Arab dan Inggris sebagai bahasa pesantren, PPTA mengadakan ujian akhir bahasa bagi santri kelas tiga untuk salah satu syarat kelulusannya. Pun pada akhirnya, berdasarkan ujian mereka akan menerima sertifikat bahasa, dan reward khusus bagi peraih nilai tertinggi yang akan diserahkan ketika haflatul wida’.
Pada tahun ajaran 2017/2018, ujin akhir bahasa terlaksana pada tanggal 12-15 April 2018 bagi tingat ula, 14-15 April 2018 bagi tingkat wustho. Peserta ujian terbagi menjadi 11 ruang, yaitu ruang 1-2, 6-7, berada di ruang atau kantor ma’had, berisikan peserta ujian yang putra, ruang 3-5 berada di Aula HM, ditempati oleh peserta ujian tingkat wustho putri, dan di rusunawa yaitu 8-11 yang ditempati oleh peserta ujian tingkat ula yang putri.
Ujian akhir bahasa kali ini terdiri dari 4 cabang ujian. Yaitu speaking/kalam, listening/istima’, writing/kitabah, dan reading/qiraah. Pada dasarnya, ujian akhir bahasa tahun ini sama saja dengan tahun-tahun sebelumnya. Hanya pada ujian speaking/kalam santri diwajibkan untuk mendeskripsikan tema yang telah ditentukan. Bukan promosi seperti tahun sebelumnya. Sedangkan pada ujian listening/istima’, santri harus melengkapi kalimat rumpang berdasarkan audio yang diperdengarkan oleh panitia ujian. Pada ujian reading/qira’ah santri harus menjawab 40 soal pilihan ganda, dan pada ujian writing/kitabah, santri diwajibkan menulis esai berdasarkan tema yang telah ditentukan di tempat ujian.
Ujian bahasa yang diketuai oleh Syafaat Abdul Ghofur kali ini berjalan dengan lancar. “Ada hiburan tersendiri ketika menyimak ujian speaking/kalam dari teman-teman peserta ujian. Mereka memakai nada yang khas, yang lucu. Ya, semoga tahun depan ujian akhir bahasa berlangsung lebih kondusif, disiplin, dan tidak diremehkan lagi. Karena ujian ini tidak main-main.” Begitu komentar ustadzah Fina Faiqotul Husna, selaku tim panitia dan pengawas ujian akhir bahasa 2017/2018. (tat’s.er.red)