Kimiya’us Sa’adah Lil Imam Al-Ghozali # 18 MANUSIA ADALAH JAGAT CILIK

Ketahuilah bahwa manusia adalah bentuk kecil dari alam semesta. Setiap dari tubuh anak Adam terdapat gambaran dan perumpamaan dari alam semesta. Semisal tulang adalah gambaran dari gunung-gunung yang kokoh – sebagaimana tulung yang mengkokohkan tubuh dan menguatkannya-,  daging gambaran dari debu karena hanya dengan tulang daging dalam tubuh mejadi kuat– sebagaimana bumi yang dikuatkan oleh pasaknya yaitu gunung, rambut gambaran dari tumbuh-tumbuhan seperti bumi yang menembuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan juga, kepala sebagai gambaran dari langit karena kepala letaknya berada paling atas dari anggota tubuh lainya sebagaimana langit yang tempatnya di atas bumi. Selain itu, kepala juga tempat bersemayamnya otak yang menjadi sumber akal manusia, panca indera sebagai gambaran dari bintang-bintang, karena panca inderalah yang bisa membimbing  manusia kepada tujuan dan manfaat dari kehidupan dunia dan akhirat sebagaimana bintang-bintang yang menjadi petunjuk bagi umat manusia pada kegelapan malam baik di daratan maupun di lautan dan lain-lain yang saumpama kita jelaskan satu persatu maka tidak aka nada habisnya.
Al-Hasil bahwa manusia adalah model dari alam semesta sedangkan maksud dari penciptaan alam semesta adalah manusia. Allah SWT menciptaan alam semesta hanya untuk manusia. Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT pada surah Jasiyah ayat;13:

وسَخَّرَ لَكُمْ مَّا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ جَمِيْعًا مِّنْهُ ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ

  1. Dan Dia menundukkan apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi untukmu semuanya (sebagai rahmat) dari-Nya. Sungguh, dalam hal yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berpikir.
Dan Allah SWT menciptakan manusia dengan tujuan untuk mengenal dan mencitaiNya. Hal ini sejalan dengan firman Allah SWT pada surah Adzariyat ayat 56;

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدوْنِ

  1. Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.
Ibnu Abbas menjelaskan maksud dari liya’budun – supaya mereka menyembah-  adalah liya’rifu yang berarti supaya mereka mengetahui, sehingga dalam keterangan lain syaikh abdul qodir al-jaelani menerangkan “bagaimana mereka bisa menyembah Allah SWT sedangkan mereka tidak mengenalNya. Jika mereka tidak mengenalNya maka mereka tidak akan menyembahNya”.
Dari dalam diri manusia juga mempunyai potensi serupa alam semesta, seperti potensi lambung menjadi juru masak bagi tubuh, hati sebagai tukang roti, usus sebagai pemisah nutrisi yang diberikan kepada tubuh, lalu ada potensi bagian tubuh juga untuk mengubah warna merah menjadi darah dan putih menjadi susu seperti tukang cat kain didunia, dan lain sebagainya senadainya dijelaskan satu persatu akan menajdi sangat panjang.
Maksud dari mengetahui segala sesuatu diatas supaya engkau berfikir tentang dirimu sendiri, seperti firman Allah SWT pada surat Adzariyat ayat 21:

وَفِىٓ أَنفُسِكُمْ ۚ أَفَلَا تُبْصِرُونَ

Artinya: Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?
Surat At-Thoriq ayat 5 ;

فَلۡيَنۡظُرِ الۡاِنۡسَانُ مِمَّ خُلِقَؕ

Artinya : Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apa dia diciptakan.

Surat abasa ayat 24 :

فَلْيَنْظُرِ الْاِنْسَانُ اِلٰى طَعَامِهٖٓ ۙ

Artinya :Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.
Dan lain sebagainya ayat yang mendorong manusia untuk melihat pada dirinya sendiri sampai dia mengetahui bahwa dalam dirimu terdapat misteri alam semesta yang luar biasa, semua berkhidmah untuk manusia tetapi terkadang manusia lupa tentang itu. Mereka tidak pernah istirahat dengankan tidak mengetahui mereka, sehingga jika manusia tidak memanfaatkan dengan tujuan penciptaannya yaitu mengenal tuhan dan beribadah kepadaNya maka manusia itu termasuk orang tidak bersyukur dengan nikmat Allah SWT.

Tags :

Share This :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *