AKSI HANOMAN DAN RAHWANA MERIAHKAN OPENING CEREMONY PORSA KE-27

Alkamalblitar.com- Pekan olahraga dan seni santri Al Kamal (PORSA) ke-27 dibuka pada Sabtu (07/12) di GOR Al Kamal. PORSA kali ini mengusung tema “Echoing Languange Preserving Culture an Literature Through the Nusantara Generation” yang berarti “Gaungkan Bahasa Lestarikan Sastra dan Budaya Melalui Generasi Nusantara”.
Opening PORSA ke-27 ini, diawali dengan masuknya Mahiesa Cerebrifa dan Irfa Wahyudiana sebagai master of ceremony. Kemudian dilanjut dengan parade dari sepuluh qobilah, yaitu ABS Asy-syamali, ABS Al-wasthi, ABS Ays-syarqi, Corner of iksanta, Central of iksanta, iksanta Ucy, iksanta United, iksanta City, Hikasari juga Asia. Dalam parade ini diwakili oleh ketua masing-masing qobilah dan satu perwakilan lainnya sebagai pembawa bendera qobilah. Di atas panggung, keseluruhan perwakilan parade turut menyanyikan lagu Indonesia Raya yang dipimpin oleh Revalina Sany sebagai dirigen. Dalam opening PORSA ini tak lupa pengembalian piala dari pemenang PORSA ke-26 kepada ketua panitia PORSA, Ust. Abdulloh Bagas Pamungkas.
“Dengan PORSA ini mari bentuk pribadi-pribadi yang berilmu. Yang juga berakhlak berdasarkan ilmu. Mari kita buat hidup ini berdasarkan ilmu, karena ilmu sebagai bekal kita didunia dan akhirat” begitulah dawuh beliau Dr.KH Asmawi Mahfudz M,Ag saat menyampaikan sambutan. Sebagai tanda dibukanya acara PORSA ini, beliau Dr.KH Asmawi Mahfudz M,Ag memukul gong sebanyak tiga kali. Dari panitia pun juga tak kalah sigap dalam menyiapkan acara ini, sehingga ketika gong telah dipukul sebanyak tiga kali, munculah letusan kembang api yang menambah meriahnya acara opening PORSA ke-27 ini.
PORSA ke-27 ini juga merilis cover lagu Sigar dari Denny Caknan yang dibawakan oleh Tazkia Rahma dengan diikuti oleh antusiasme teman-teman santri yang juga ikut menyanyikan lagu PORSA  secara bersama-sama. Dan untuk memeriahkan acara opening ini, terdapat persembahan tari kecak dari santri putra firqoh Al Manshur yang telah dinantikan oleh teman-teman santri. Persembahan tari kecak ini menceritakan tentang Anoman yang menyerang sehingga menimbulkan kemenangan bagi Anoman. Penampilan ini mengimplementasikan pelestarian budaya yang bisa dilakukan oleh siapa saja, termasuk para santri. Menurut Dr.KH.Asmawi Mahfudz, M.Ag, dalam sambutannya “PORSA merupakan wadah bagi santri untuk mendapatkan ilmu lain selain dari kitab.”
“Banyak sekali rintangan dan masalah terkait penyusunan acara, tapi dari acara ini saya belajar banyak cara menyelesaikan suatu permasalahan yang ada. Jadi saya berharap acara PORSA ini dapat meningkatkan bakat para teman-teman santri agar dapat berkembang dijenjang selanjutnya” ujar Nadhif Akmal Ibadillah selaku ketua PORSA tahun ini.(Cicik.red)

Tags :

Share This :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *