Menyambut Haul Masyayikh 2025, MADIN Al Kamal Gelar Seminar Guna Meningkatkan Semangat Khidmah Guru-Asatid

Alkamalblitar.com- Dalam rangkaian Haul Masyayikh 2025 Pondok Pesantren Terpadu Al kamal adakan seminar untuk para guru dan asatidz yayasan Pondok Pesantren Terpadu Al kamal. Sabtu, 18 Januari 2025 digelar di Aula Hidayati Mahmud Pondok Pesantren Al kamal. Mengusung tema “Menjadi Guru-Asatidz Inspiratif & Inovatif Untuk Menguatkan Khidmah dan Mendapatkan Keberkahan” harapannya seminar ini dapat meningkatkan semangat mengajar dari hati audiens.
Di awal acara, Ust. Ahmad Minanurrohim, M.Pd selaku kepala Madrasah Diniyah (Madin) Al Kamal. mengatakan jika seminar ini termasuk dalam rangka memperingati Haul Masyayikh Al Kamal, dan menjadi wahana menimba ilmu, sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Rasulullah SAW. Utlubul’ilma minal mahdhi ilal lahdhi yang artinya “Tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahat”.  Di sambutan kedua, disampaikan oleh Prof.Dr.KH. Asmawi Mahfudz M.Ag., yang manyampaikan rasa terima kasih pada para tamu undangan dan pembacaan doa oleh beliau.
Dalam seminar ini terdapat dua pemateri yaitu Prof.Dr.H. Maftukhin. M,Ag, dan Dr.H. Syaikhul Munib, M.Ag. Keduanya memiliki latar belakang panjang di dunia pendidikan baik formal maupun non-formal. Prof.Dr.H. Maftukhin. M,Ag, dalam materi yang beliau sampaikan mengatakan “Bagaimana mungkin bayang-bayang itu lurus sedangkan tongkatnya bengkok? Artinya, apa yang dilakukan oleh kiai akan ditiru oleh santrinya. Juga apa yang dilakukan oleh guru akan ditiru juga oleh muridnya. Hal ini disebabkan guru dan murid itu harus menjaga kesatuan. Guru memahami muridnya dan murid juga memahami gurunya”.
Untuk mendalami materi tersebut, Dr.H. Syaikhul Munib, M.Ag. memberikan beberapa tips serta contoh nyata. Salah satu tips yang dibagikan beliau adalah metode deep learning atau pembelajaran mendalam, dimana peserta didik diberi pemahaman bahwa ilmu itu penting, berguna, serta menyenangkan. Beliau juga memberikan sebuah slogan dalam menjalankan tugas dengan “Olah pikir, olah hati, olah rasa, dan olah raga”. Beliau juga menjawab pertanyaan dari peserta terkait cara menjaga semangat dan keistiqomahan pengajar. “Kriteria keberhasilan seorang guru adalah ketika guru berhasil mengantarkan anak menyelesaikan satu tahapan tertentu. Sedangkan untuk menjaga keistiqomahan adalah dengan memegang “Al istiqomatu khoirun min alfi karomah”, dan dilihat saja dampak positif ketika kita datang untuk mengajar mereka, serta dampak negatif jika kita meninggalkan mereka.”.
Keseluruhan seminar kali ini dapat disaksikan ulang di kanal YouTube Pondok Al Kamal. Supaya tidak tertinggal informasi kegiatan lainnya, jangan lupa untuk subscribe, dan follow akun media sosial PPTA.(cicik.red)

Tags :

Share This :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *