Haul PPTA 2025, Menyambung Jiwa Dengan Masyayikh

Alkamalblitar.com- Pondok Pesantren Terpadu Al Kamal terletak di Desa Kunir Kecamatan Wonodadi Kabupaten Blitar. Daerah yang dulunya hutan rimba yang ditumbuhi pohon-pohon besar. Hingga pada 1940 M, KH. Mansyur mendapat amanah dari ayahnya untuk membabat Desa Kunir dan mendirikan langgar (musala). Berawal dari sana, anak-anak mulai mengaji. Seiring berjalannya waktu semakin banyak, hingga dibangunlah pondokan untuk tempat istirahat santri yang rumahnya jauh. Juga dikembangkan metode belajar, peraturan, dan bangunan pondokan lainnya sampai terbentuklah Pondok Pesantren Terpadu Al Kamal saat ini. Estafet kepemimpinan terus berganti, metode pendidikan terus berkembang selaras dengan kemajuan jaman. Sebagaimana masyayikh memperjuangkan terbentuknya lembaga ini. Mulai dari KH. Mansyur yang berlanjut KH. Thohir Wijaya hingga pada estafet kepemimpinan saat ini. Dr.KH. Asmawi Mahfudz, M.Ag, KH. Ahmad Hasanudin, S.HI dan KH. Aminuddin Fahruda, S.Ag. 

Dalam memperingati perjuangan tersebut, digelar Haul Masyayikh sebagai penghormatan dan suatu upaya untuk mendapatkan ridho barokah dari beliau semua. Rangkaian acara Haul Masyayikh 2025 dimulai dengan sema’an Qur’an bil ghaib, seminar untuk asatidz dan guru, salawat bersama Ishari Blitar-Tulungagung, pengobatan gratis bersama RSUD Srengat dan puncaknya pada Sabtu, 25 Januari 2025 dengan agenda Majelis Manaqib dan Maulidurrosul bersama Jamaah Al Khidmah.

Majelis Manaqib dan Maulidurrosul Al Khidmah merupakan organisasi yang didirikan oleh KH. Ahmad Isrori Al Ishaqi. Dalam setiap majelisnya dibacakan amalan-amalan seperti tawasul, Surah Yaasin, istighotsah, serta manaqib (cerita perjalanan hidup) Syaikh Abdul Qodir Al Jaelani. Pun di halaman kantor Madin PPTA hingga depan kediaman KH. Ahmad Hassanudin S.HI dipenuhi para jamaah yang khusyuk menyimak dan mengikuti jalannya acara. Selain jamaah Al Khidmah sendiri, acara juga diikuti oleh seluruh keluarga besar PPTA mulai dari santri, siswa-siswi lembaga di sekitar pondok pesantren,  dan juga para wali santri yang turut mengharapkan ridho ban barokah Haul Masyayikh. 

Kesakralan agenda pada hari ini sangat terasa. Sebagian besar jamaah sangat Khidmah dalam mengikuti agenda, mereka menyimak mulai dari tawasul pagi, manaqib hingga maulidurrosul. para jamaah juga sangat semangat dalam melafadzkan bacaan istighosah dan dzikir dzikir yang lain. 

Ketua jamaah Al Khidmah dzikir dan istighosah dalam sambutannya  menyampaikan kepada jamaah agar mereka tidak bubar terlebih dahulu sebagaimana pesan KH. Asrori Al Ishaqi “Ojo bubar disik sakurunge ditutup kanthi doa Al Fatihah” (Jangan meninggalkan majlis sebelum ditutup dengan doa Al Fatihah). Hal ini berkaitan dengan adat dan adab hadir di majlis Al Khidmah.

K.H Asmawi Mahfudz dalam sambutannya menyampaikan bahwa tema haul kali ini adalah “Menjadi Guru Inspiratif dan Inovatif“. Beliau menyatakan dengan adanya tema haul kali ini semoga kita semua sebagai pendidik mampu meniru kebaikan kebaikan para masyayikh, mampu mengikuti tingkah laku beliau semua. 

K.H Nadjib Zam Zami dalam mauidhoh hasanahnya menyampaikan jika kalian mendapati taman surga hampirilah. Di sini yang disampaikan beliau adalah tempat yang digunakan untuk mengagungkan asma Allah. Majelis dzikir sebagaimana majelis Al Khidmah yang bertempat di PPTA hari ini. 

Beliau juga menyampaikan kepada kita bahwa kita hidup memiliki beberapa kewajiban. Apalagi kita sebagai santri perlu bagi kita untuk berkhidmah, mengabdi, menghormati dengan sebaik baiknya kepada guru  guru kita, di antaranya adalah dengan mengadakan haul masyayikh. Selain itu, kita juga memiliki kewajiban kepada sesama untuk selalu berakhlakul karimah sebagaimana yang dicontohkan oleh beliau Rosulullah Muhammad SAW Selain itu kita sebagai santri diwajibkan untuk mencintai dzuriyah karena beliaulah kita mengerti dunia. Karena beliaulah kita mengenal Tuhan kita Allah S.W.T

Selain itu acara ini dihadiri oleh beberapa ulama daerah Blitar dan sekitarnya mulai dari KH Nadjib Zam Zami, KH. Faruq Khusaini, KH. Sulkhan Zubaidi dan KH. Hasyim Jalal sebagai pengasuh pondok pesantren Mambaul Hisan dan APIS Talun Blitar. (Rotul.red)

Tags :

Share This :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *