Alkamalblitar.com- Berdiri sejak 2018, pencak silat Pagar Nusa Sunan Giri Al-Kamal menggelar peringatan harlah yang ke empat pada Kamis, 11 November 2021. Acara digelar di Aula HM dengan mengundang Ketua MWC NU Wonodadi, Bapak Hadi Priyanto, M.PdI., pengasuh PPTA, pengurus Markazy, Ketua LPBSA, dan pembina pencak silat Pagar Nusa Sunan Giri Al-Kamal, Ust.Shoin Akromudin. Acara ini diikuti oleh seluruh santri yang mengikuti ekstrakurikuler pencak silat Pagar Nusa Sunan Giri Al-Kamal, dan berlangsung secara meriah.
Sejak Kamis sore, santri yang mengikuti ekstrakurikuler pencak silat PN telah berlalulalang di sekitar Aula HM demi mempersiapkan keberlangsungan acara yang akan dimulai usai pelaksanaan salat Isya berjamaah. Sebagai ekstrakurikuler dengan total santri terbanyak, keseluruhan acara ini murni dibawakan oleh santri-santri yang mengikuti PN Sunan Giri Al-Kamal tanpa campur tangan pihak luar. Acara diawali dengan lantunan salawat dan iringan hadrah. Lantas dibuka oleh Zesy Fitrotul sebagai pembawa acara. Dalam acara ini, pembacaan ayat-ayat suci Alquran dibacakan oleh M.Asful Anwar, dan para hadirin menyanyikan lagu kebangsaan dipimpin oleh Marsya Faridatul. Setelah itu, acara diisi dengan sambutan-sambutan oleh ketua LPBSA, Ust.M.Bahrudin, wakil ketua umum Markazy, Ust.Afrizal Nur Ali Syahputra, serta Ketua MWC NU Wonodadi, Bapak Hadi Priyanto, M.PdI. Acara berlanjut dengan doa oleh Ust.Mashar Alvi Asnawi Syahid, dan pemberian sertifikat secara simbolis kepada santri dari tiap angkatan sabuk. Acara ditutup dengan pemotongan tumpeng, dan makan bersama.
“Kalah itu biasa tapi harus mampu untuk bangkit lagi dan berjuang, tidak ada putus asa untuk pendekar. Jangan jadikan ilmu silatmu untuk melukai orang lain, namun gunakanlah untuk melindungi orang lain. Tapi jangan salah, jangan menggunakan pencak silat untuk melindungi hati pacarmu. mboten pareng pacaran nggeh -tidak boleh pacaran ya- Usaha tak akan menghianati hasil, apabila kita mengusahakan suatu hal maka itu yang akan kita capai. Tugasmu bukanlah untuk mengalahkan orang lain, tapi untuk menjadi lebih baik dari hari kemarin. Bekerja keras dan semangat tanpa pamrih, cepat tanpa mendahului, tinggi tanpa harus melebihi. Tantanglah dirimu sendiri sebelum kau tantang orang lain. Ketekunan adalah perkara yang membedakan antara pecundang dan pemenang. Kamu mungkin bisa jatuh, kamu mungkin bisa salah, tapi jangan biarkan kamu kalah dan menyerah.” Itulah kata-kata mutiara untuk pendekar yang diungkapkan oleh Bapak Hadi Priyanto, M.PdI. di dalam sambutannya. (tat’s.red)