Alkamalblitar.com- Menteri Pariwisata dan Ekonomi kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno hadiri kuliah umum dan sharing session di Pondok Pesantren Terpadu Al-Kamal pada Rabu, 29 Juni 2022. Acara yang bertajuk “Peningkatan Kemampuan Entrepreneur Santri Di Bidang Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif” ini diikuti oleh Bupati Blitar Hj.Rini Syarifah, A.Md, seluruh santri PPTA, serta tamu undangan. Dengan dimeriahkan oleh Veve Zulfikar beserta ayahandanya, Zulfikar Basyaiban, dan bazaar UMKM yang dikelola oleh warga setempat.
Kuliah umum dan sharing session ini bertujuan untuk menumbuhkembangkan minat berwirausaha sejak dini serta mendorong terbentuknya ide-ide kreatif untuk berwirausaha. Dr.H.Sandiaga Salahuddin Uno mengawali seminarnya dengan memaparkan masalah -masalah ekonomi yang terjadi di Indonesia. Antusiasme muncul dari para peserta yang mengikuti seminar karena telah mendapatkan tips dan trik untuk menjadi pengusaha sukses, meliputi : Pertama adalah inovasi, karena santri akan mampu melakukan peluang ekonomi apabila punya inovasi. Kedua yaitu adaptasi, karena kita tidak mungkin berinovasi apabila tidak bisa beradaptasi. Ketiga yaitu berani mengambil resiko. Keempat yaitu memiliki soft skill. Dan yang terakhir yaitu Memiliki prinsip 4 “AS” yakni kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas. “Tidak ada yang mau gagal? Maka tidak akan ada yang sukses. Karena kesuksesan selalu diawali dengan kegagalan dan perjuangan”. Tutur Bapak Dr.H.Sandiaga Salahuddin Uno di tengah seminarnya.
Menurut beliau, pesantren adalah ekosistem yang menyentuh segala aspek kehidupan. Termasuk pemasaran di era digital, para santri sudah mulai merambah dunia content creator dengan podcast, youtube dan lain-lain. Untuk itu, Menparekraf adakan pelatihan digital marketing. Karena 60% peningkatan penjualan dan penghasilan UMKM berasal dari digital marketing.
“Mungkin bisa dimulai dari sini di Al-Kamal (pengembangan ekonomi kreatif dari pesantren) ada SMK yang berbasis pesantren, ada MAN yang berbasis skill. Ini yang menurut saya peluang-peluang yang kita tempuh untuk ke depannya bisa menciptakan solusi karena beban ekonomi akan semakin berat.” (sabil_red)