Ketahuilah, bahwa kimia secara dhohir yang kita kenal tidak kita jumpai pada perbendaharaan orang-orang awan. Kimia-kimia itu tentu pada gengaman dan perbendaharaan raja-raja. Begitupula kimia kebahagiaan yang hanya berada pada perbendaharaan Allah SWT. Misalnya saja dilangit, ada jauhar (Esensi) Malaikat, dibumi ada kalbu (hati) para auliya’ (kekasih-kekasih) Allah SWT.
Setiap orang yang mencari kimia kebahagiaan ini tanpa mengambah dan melalui hadrah (derajat) kenabian tentu mereka akan salah jalan. Amal-amal mereka (orang yang salah jalan) seperti dinar palsu. Mereka menyangka kaya raya dihari kiamat ternyata muflis (Pailit/bangkrut).
Allah SWT sudah berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Qaaf : 22 ;
لَقَدْ كُنْتَ فِيْ غَفْلَةٍ مِّنْ هٰذَا فَكَشَفْنَا عَنْكَ غِطَاۤءَكَ فَبَصَرُكَ الْيَوْمَ حَدِيْدٌ
Terjemahan
Sungguh, kamu dahulu lalai tentang (peristiwa) ini, maka Kami singkapkan tutup (yang menutupi) matamu, sehingga penglihatanmu pada hari ini sangat tajam.
Termasuk rahmat Allah SWT adalah Dia (Allah SWT) mengirimkan/mengutus kepada manusia 124.000 (Seratus Dua Puluh Empat Ribu) Nabi yang mengajarkan kepada mereka kimia sa’adah (Cara dan proses mendapatkan kebahagiaan), menjadikan kalbu (hati) mereka fokus untuk bermujahadah dan bagaimana cara mensucikan kalbu (hati) dari akhlaq-akhlaq tercela lalu mengantarkannya pada kejernihan kalbu (hati). Hal ini senada dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat Al-Jumu’ah ayat :2 ;
هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
Terjemah :
Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.
Maksudnya membersihkan kalbu (hati) mereka dari sifat-sifat tercela dan kebinatangan lalu menjadikan sifat-sifat malaikat pakaian dan hiasannya.
Arti dari kīmīyā’ disini adalah melepas semua sifat-sifat kejelekan dan memakai serta berhias dengan sifat sifat kamaliyah (Kesempurnaan). Sirri (Rahasia) dari kīmīyā adalah kamu kembali kepada Allah SWT dari dunia yang fana’ ini.
Allah SWT telah berfirmat pada surat Al-Muzammil ayat : 9;
وَاذْكُرِ اسْمَ رَبِّكَ وَتَبَتَّلْ اِلَيْهِ تَبْتِيْلًاۗ
Terjemahan
Dan sebutlah nama Tuhanmu, dan beribadahlah kepada-Nya dengan sepenuh hati.
Adapun kelebihan dan penjelasan kīmīyā ini sangat banyak serta panjang. Semoga Allah SWT melimpahkan kīmīyā As-Sa’adah kepada kita semuanya. Āmīn.
Ditulis oleh : Afrizal Nur Ali Syahputra, M.Pd. (Wakil Ketua Pengurus Pusat PPTA)
Terjemah kitab Kīmiya’ Al-Sa’ādah lil Imām Al-Ghozālī.