السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُه
اَلْحَمْدُ للهِ، اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي خَلَقَ مِنَ الْمَاءِ بَشَرًا، فَجَعَلَهُ نَسَبًا وَصِهْرًا. أَشْهَدُ أَنْ لَا إلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَكَانَ قَدِيْرًا، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أَحْسَنُ الْخَلْقِ خُلُقًا. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، عَبْدِكَ وَرَسُولِكَ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ، وَعَلٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْن، اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ، وَلَا تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْن. وَقَالَ اللهُ تَعَالٰى فِي اْلقُرْآنِ الْكَرِيْم: يَآ أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا قُوْا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيْكُمْ نَارًا، وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ، عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُوْنَ اللهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ. صَدَقَ اللهُ الْعَظِيْم
Ma’asyiral Muslimin, Jamaah Shalat Jumat, Rahimakumullah…
Marilah kita senantiasa bersama-sama meningkatkan rasa syukur dan ketakwaan kita kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan sebenar-benarnya takwa. Insya Allah, dengan perantara takwa yang kuat, niscaya Allah akan membimbing kita ke jalan yang diridhai-Nya. Aamiin Aamiin Yaa Rabbal ‘Alamiin…
Jamaah shalat Jum’at yang berbahagia…
Menyambut pergantian tahun masehi ini, perlu kiranya kita bersama-sama untuk muhasabah, introspeksi diri dalam semua hal yang pernah kita lakukan. Apakah itu hal yang baik ataupun hal yang buruk, semuanya terekam dalam catatan amal kehidupan kita. Setidaknya, di sisa-sisa usia kehidupan ini, kita mampu untuk berikhtiar menuju pribadi yang lebih baik lagi, seraya mengharap agar amal ibadah kita diterima dan diridhai Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Jamaah shalat jum’at yang dirahmati Allah…
Salah satu bentuk ikhtiar menuju kehidupan yang lebih baik adalah dengan menata miniatur kecil di dunia ini, yakni keluarga. Sudah seberapa jauh kebaikan-kebaikan telah tercipta di dalam keluarga kita? Sudah seberapa jauh ketaatan yang telah terlaksana di dalam keluarga kita? Dan sudah seberapa jauh keluarga kita dapat menjauhi maksiat dan larangan-larangan-Nya?
Mengapa ini perlu dipertanyakan? Karena sesungguhnya, kita semua para lelaki berkewajiban untuk menjaga diri dan menjaga keluarga kita, agar senantiasa berada di jalan yang diridhai-Nya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
يَآ أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا قُوْا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيْكُمْ نَارًا
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jagalah diri dan keluarga kalian dari siksa neraka” (QS. al-Tahrim: 6)
Jamaah Shalat Jum’at yang berbahagia…
Ayat di atas sesungguhnya memberikan isyarat kepada kita untuk menjaga keutuhan keluarga, baik secara lahir maupun batin. Gejolak dalam rumah tangga merupakan sebuah keniscayaan yang pasti adanya. Pertengkaran selalu ada dalam dinamika kehidupan. Bahkan ada pula yang berujung pada sebuah perceraian. Lagi-lagi perceraian menjadi solusi terakhir yang diberikan oleh Allah bagi keluarga yang bermasalah, meskipun jalan ini sungguh tidak disenangi oleh Yang Maha Kuasa. Betapa banyaknya perceraian dari bulan ke bulan di tahun 2023 ini! Lantas apa yang menjadi penyebabnya saudara-saudaraku sekalian?
Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah…
Setidaknya, poros dan sumber masalah adanya sebuah pertengkaran dalam keluarga adalah ketidak mampuan memahami hakikat diri antar pasangan. Mengapa demikian? Sebab al-Qur’an sendiri telah menegaskan bahwasanya antara laki-laki dan perempuan, keduanya adalah dua insan yang berbeda. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالْأُنْثَى
Artinya: “Laki-laki tidak sama seperti perempuan” (QS. Ali Imran: 36)
Secuplik ayat di atas sebenarnya mengisyaratkan bahwa laki-laki dan perempuan tidak dapat disamakan. Keduanya memiliki pola pikir dan karakter masing-masing. Sementara pernikahan bertujuan menyatukan dua insan, laki-laki dan perempuan dalam satu tujuan, yakni untuk melangsungkan kehidupan bersama dalam ketaatan penuh kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Dengan demikian, ketidak pahaman masing-masing bahwa sejatinya keduanya benar-benar berbeda inilah yang harus diperhatikan. Jika ini dapat dipahami, maka menjadi mudah untuk menyamakan persepsi dalam satu irama yang sama dalam ritme keluarga yang tenang, rukun, dan harmonis. Ketika ada permasalahan, dapat dihadapi dengan kepala dingin dan keduanya saling menguatkan ketika dalam kondisi terpuruk. Inilah ketahanan keluarga yang sesungguhnya.
Jamaah Shalat Jum’at yang berbahagia…
Seorang suami sebagai pemimpin adalah kendali di balik ketahanan dan ketangguhan keluarga. Maka dari itu, figur suami harus memahami sabda Rasulullah berikut ini:
إِنَّ مِنْ أَكْمَلِ الْمُؤْمِنِيْنَ إِيْمَانًا أَحْسَنَهُمْ خُلُقًا وَأَلْطَفَهُمْ بِأَهْلِهِ
Artinya: “Sungguh, termasuk kumpulan orang mukmin yang paling sempurna keimanannya adalah yang terbaik dalam berakhlak dan yang paling mengayomi terhadap keluarganya” (HR. Al-Tirmidzi)
Di satu sisi, selain suami harus berkarakter pengayom di dalam keluarganya, ia juga harus menjadi penggerak dalam ketaatan. Perintah ibadah harus selalu ditegakkan dan segala larangan harus dijauhi. Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan:
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا
Artinya: “Perintahkanlah keluargamu untuk menjalankan shalat dan terus bersabarlah atas dasar shalat” (QS. Thaha: 132)
Di sinilah, kekuatan keluarga diuji. Sehingga, sudah seharusnya pada tahun 2024 ini, kita harus meningkatkan resolusi kualitas ketaatan keluarga kita, kualitas keimanan keluarga kita, kualitas ilmu keluarga kita. Mudah-mudahan Allah Subhanahu wa Ta’ala selalu memudahkan langkah-langkah kita dan senantiasa menjaga kita, kapan dan di manapun kita berada, selama kita selalu berusaha berada dalam ketaatan-Nya, sehingga menjadi keluarga yang sakinah, penuh dengan barokah. Amin Amin Yaa Rabbal ‘Alamin.
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْم. وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْم. وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْم. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ، وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْن.
الخطبة الثانية
اَلْحَمْدُ للهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَر. أَشْهَدُ أَنْ لَآ إِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَه، إِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ بِهِ وَكَفَر. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُه، سَيِّدُ الْإِنْسِ وَالْبَشَر. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلٰى آلِهِ وَصَحْبِهِ مَا اتَّصَلَتْ عَيْنٌ بِنَظَرٍ وَأُذُنٌ بِخَبَر. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاس، اِتَّقُوا اللهَ، وَذَرُوا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَن. وَقَالَ تَعَالٰى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيّ، يَـآ أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيْمًا. اللهم صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.
اللهم اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَات، وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَات، اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَات، بِرَحْمَتِكَ يَا وَاهِبَ الْعَطِيَّات. اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْوَبَاء، وَالرِّبَا وَالزِّنَا، وَالزَّلَازِلَ وَالْمِحَن، وَسُوْءَ الْفِتَنِ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُوْنِيْسِيَا هٰذَا خَاصَّةً، وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ، وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار. وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْن.
عِبَادَ الله، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَان، وَإِيْتَآءِ ذِي الْقُرْبٰى وَيَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْن. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَاسْئَلُوهُ مِنْ فَضْلِهِ يُعْطِكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ…
*Ust. Muhammad Fashihuddin, Dewan Asatidz Pondok Pesantren Terpadu Al Kamal Blitar dan Aktif di PAC GP Ansor Kalidawir Tulungagung