Oleh: M. Zunaidi Abas Bahria
Harta yang paling berharga adalah keluarga
Istana yang paling indah adalah keluarga
Puisi yang paling bermakna adalah keluarga
Mutiara tiada tara adalah keluarga
Banyak para ahli mengatakan bahwa keluarga adalah tiang negara, kesejahteraan lahir batin yang di nikmati oleh suatu bangsa, atau penderitaan yang di alaminya, kebodohan ataupun keterbelakanganya adalah cerminan keluarga yang hidup ditengah masyarakat bangsa itu. Ungkapan itu memberikan inspirasi kepada kita, saya dan semua keluarga dan seluruh bangsa. Jikalau menginginkan masyarakat yang damai bermartabat dan berkualitas sehingga terwujud suatu baldah thoyyibah. Kita harus melangkah dari sukseskan keluarga sejahtera.
Firman Allah surat ar rum ayat 21, intisari yang terpenting dalam surat tersebut adalah informasi bahwa diantara kebesaran Allah adalah diciptakan kita manusia dari jenis kelamin laki laki dan wanita agar berpasang pasangan. Agar kamu merasakan ketenangan dan ketentraman terhadapnya. Ketenangan dan ketentraman akan selalu hadir dalam keluarga bila di hati suami dan istri di hiasi perangkat mawaddah wa rohmah, CINTA DAN KASIH SAYANG.
” bila Kamu disisi ku ..
hati rasa syahdu
Ku yakin ini semua,, perasaan CINTA-CINTA.”
Ibu cinta pada suami, suami cinta pada ibu artinya ada suatu hubungan yang mengikat.
Namun kondisi tersebut sangat imposible dalam keluarga bila dalam hati suami atau istri tidak dilandasi dengan agama. Sebab apa? Ketenteraman bukan lahir sebab harta maupun benda. Karena harta atau benda akan binasa. bukan pula karena pangkat ataupun jabatan, karena pangkat atau jabatan akan habis ditelan bumi, bukan pula karena rupa yang cantik dan elok, karena rupa yang cantik dan elok akan habis dimakan massa, dan mengenal batas usia.
Artinya nilai nilai yang akan kekal dan abadi dalam kehidupan kita adalah adalah agama. Contohnya seorang suami kata nabi tidak hanya memberikan soal harta sandang maupun papan, kendaraan atau pun menyajikan wajah yang tampan, namun seorang suami bisa menjaga perasaan, tidak ada tamparan, aib istri tidak di pertontonkan. Apabila ada masalah istri tidak ditinggalkan.
Begitu juga seorang istri kata Nabi seorang istri apabila di pandang suami pintar menghibur hati, apabila di suruh selalu mentaati, apabila suami jauh bisa menjaga harta dan diri. Hanya istri yang sholehah yang punya cinta sejati, yang akan tetap setia sehidup sampai mati.
Pasangan suami dan istri menjadi sholih, sholihah kelak dapat mencetak dhurriyatun thoyyibah. Bisa memiliki masyarakat yang marhamah dan kita akan terwujud baldatun toyyibatun wa robbun ghoffur. Amin.