Gelapnya Malam Terangnya At-Tohiriyyah

At-Tohiriyah merupakan asrama mahasantri yang mondok dan juga kuliah. Atau pun ada yang menyebutkan asrama ini bisa disebut asrama kotak karena bentuk bangunan yang kotak-kotak. Asrama ini ditempati oleh kurang lebih 15 santri. Dengan fasilitas yang sudah baik dengan suasan seperti salaf yang dimana jika mau makan memasak sendiri. Setiap malam umumnya gelap kalau tanpa penyinaran lampu beda halnya at tohiriyah yang merupakan asrama mahasantri Ashabul Ma’arif di setiap malam terang.
Apa yang dimaksud terang itu di lain sisi samping, depan belakang semuanya merupakan madrasah yang setiap malam sunyi. Beda halnya At-Tohiriyah yang diapit oleh madrasah-madrasah yang setiap malam terang. Terangnya membahas keilmuan yang dimana mengaji prioritas, ngopi rutinitas, ketiduran mayoritas. Di balik kemayoritasan kita juga tidak boleh memandang rendah seseorang walaupun dalam hati. Dalam ilmu tasawuf termasuk dalam maksiat mata memandang orang lain dalam artian dalam hati merendahkannya contohnya kita memandang orang yang tidur saja dibenak hati kita berkata “Wong kog mek tura-turu iso opo.” Dalam ilmu tasawuf termasuk dalam maksiat mata, maksiat mata tidak cuma memandang wanita dengan syahwat.
Tentu terangnya yang ada dalam At-Tohiriyah banyak kemanfaatnya menjaga pondok dan bertukar fikiran walapun begadang tapi tidak lupa dengan tujuan mondok. Karena di dalam malam yang sunyi ada rasa dan pikiran yang tenang. Sebenarnya begadang tidak akan membuat seseorang lebih pintar. Akan tetapi, jika seseorang begadang karena melakukan hal yang bermanfaat sampai larut malam, seperti belajar, membaca, menulis, maka hal ini tentunya membuat orang yang sering begadang menjadi lebih cerdas dari pada mereka yang tidak begadang. Karena di siang hari begitu banyak aktivitas madrasah-madrasah di sekitar At-Tohiriyah. Di situ kami tidak terlihat tapi kalau berganti malam di situ kami ada dan menampakkan diri,  Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin rahimahullah pernah berkata:

اَلعُزْلَةُ خَيْرٌ إِذَا كَانَ فِي الخلطَةِ شَرٌّ، أَمَّا إِذَا لَمْ يَكُنْ فِي الخلطَةِ شَرٌّ؛ فَالْاِخْتِلَاطُ بِالنَّاسِ أَفْضَلُ

“Menyendiri itu lebih baik jika dalam bergaul terjadi keburukan. Sementara bila tidak ada keburukan dalam pergaulan; maka bergaul dengan orang-orang itu lebih utama.” Syarh Riyadhush Shalihin: 3/72)
Itu sebabnya dimalam At-Tohiriyah terang sambil ngopi dan diskusi mengisi waktu luang sungguh nikmat yang tidak bisa diungkapkan sambil bercerita tentang kehidupan dunia. karena dunia adalah ladangnya akhirat

الدنيا مزرعة الآخرة

Dan harapanya kita menuntut ilmu di pondok pesantren nanti kita sesudah pulang di daerahnya jadilah penerang ataupun cahaya.
*Ditulis oleh Abdulloh Bagas Pamungkas (Mahasantri Ma’had Aly Ashabul Ma’arif Al-Kamal)

Tags :

Share This :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *