Hidupkan Malam Kedelapan PORSA Dengan Lantunan Lalaran Syi’ir

Alkamalblitar.com- Sebagai lembaga pendidikan yang menerapkan sistem pembelajaran terpadu, yaitu menyeimbangkan antara sistem salafiyyah pesantren pada umumnya dengan sistem pembelajaran formal semestinya, Pondok Pesantren Terpadu Al Kamal juga menyediakan wadah guna mengembangkan bakat dan skill para santri. Salah satunya adalah dengan mengistiqomahkan acara Pekan Olahraga Dan Seni Santri Al Kamal (PORSA) yang diselenggarakan setiap akhir tahun. Keseruan acara PORSA masih tetap berlanjut di lingkungan Pondok Pesantren Terpadu Al Kamal.
Menginjak malam ke delapan di selenggarakannya serangkaian acara PORSA 27, Ahad, 15 Desember 2024 panggung utama porsa dimeriahkan kembali dengan penampilan lalaran syi’ir yang dibawakan oleh delegasi dari masing-masing qobilah dengan ketentuan maksimal 12 orang. Tercatat 10 tim yang turut berpartisipasi mengikuti perlombaan ini, dengan mayoritas qobilah diwakilkan oleh santri putra dan hanya qobilah UCY yang mengeluarkan delegasinya dari santri putri. Dengan Ustadz Abu Sufyan Al Khusaini M,HI, Ustadz Irfanul Faidzin, dan Ukhty A’inus Salma sebagai dewan juri, berjalannya lomba disambut meriah oleh para penonton. Hal ini terlihat dari antusiasme mereka dalam memberikan support, tepuk tangan dan menyuarakan yel-yel masing-masing qobilahnya.
Dalam pelaksanaanya, masing-masing penampilan diberikan durasi waktu maksimal 10 menit. Para peserta diberi kebebasan memilih nadhom yang akan disajikan, mulai dari nadhom alala, imrithi, alfiyah, hingga tasrifan yang diambil dari kitab Amtsilatuttashrifiyyah karangan syaikh Muhammad Ma’sum bin Aly. Dengan syarat, peserta tidak diperkenankan membaca atau pun membawa contekan ketika tampil di panggung dan nadhom yang berupa bahasa jawa atau bahasa lainya tidak boleh dilafalkan. Selain itu, untuk menggali kekreativitasan peserta, masing-masing tim  diharuskan membawa alat musik sendiri, tidak diperbolehkan menggunakan alat selawat sebagai bahan pengiringnya. Mereka berlomba-lomba menunjukkan versi terbaiknya dengan mengadopsi nada dari beberapa genre lagu untuk disesuaikan dengan nadhom yang dibaca.
Perlombaan lalaran syi’ir ini diharapkan dapat membantu para santri untuk mengembangkan ide dan kekreativitasannya khususnya di dunia pesantren, sebagai pengaplikasian dari nadhom-nadhom yang diajarkan ketika di madrasah, juga sebagai benang merah dalam rangka melestarikan ciri khas pesantren dengan bingkai salaffiyah. (its’youraaa.read)

Tags :

Share This :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *